1. Arab melayu merupakan tulisan yg menggunakan huruf arab (hijaiyah) dengan bahasa melayu. Tulisan ini muncul bersamaan dengan penyebaran islam ke tanah melayu, pada masa kerajaan samudera pasai di Aceh dan menyebar ke kerajaan melayu-islam.
2. Aksara arab menggantikan aksara sebelumnya yg digunakan masyarakat nusantara, yaitu aksara melayu kuno dari pengaruh aksara pallawa dari agama hindu. Mengenai aksara berbahasa melayu, al-Attas mengatakan bahwa kira² tigas ratus tahun setelah penemuan aksara arab yg berbahasa arab, barulah ditemui bukti aksara arab yg berbahasa melayu. Buktinya terdapat sebuah batu yg bersurat di Kuala Berang Trengganu yg bertanggal pd hari jum’at 4 rajab 702 H bersamaan 22 februari 1303 M. Menurut al-Attas batu itu telah ditemukan oleh penduduk di kampung tersebut & dijadikan sebagai tempat membasuh kaki sebelum naik ke surau. Batu bersurat itu ditemukan pada tahun 1887. Melalui tulisan & aksara arab melayu inilah para pendakwah melakukan dakwah² tulisannya di nusantara, sehingga tulisan arab melayu berkembang sedemikian rupa.
3. Dalam menulis & membaca tulisan huruf jawi mempunyai kaedah & keunikan sendiri. Pengetahuan yg harus dimiliki dalam menulis & membaca tulisan huruf jawi yaitu harus mengetahui semua tata cara menulis & membaca tulisan huruf jawi, yg terpenting adalah mengenal & mampu menulis aksara jawi dalam semua bentuk perubahannya (huruf yg berdiri sendiri, berada diawal kata, ditengah & diakhir kata).
4. Para pendakwah melakukan penyebaran islam dengan cara tertulis ke berbagai media tulis seperti “daluwang” (merupakan kertas pertama karya anak bangsa indonesia). Sewaktu zaman penjajahan, tulisan aksara arab melayu masih menguasai kepulauan melayu, dalam bidang sastra & kesenian, teologi, falsafah, tasawuf, perdagangan & perundangan negeri. Dikalangan orang melayu , tokoh² mulai memperhatikan aksara arab melayu seperti Raja Ali Haji, Syeikh Ahmad al-Fatani. Sedangkan di tanah semenanjung adalah Zainal Abidin bin Ahmad, Raja Haji Muhammad Tahir bin al-Marhum Mursyid Riau. Perkembangan tulisan aksara arab melayu di indonesia karena dorongan & semangat berkesinambungan dari kerajaan Johor-Riau yg banyak meninggalkan karya² bertuliskan aksara arab melayu.
5. Tulisan arab melayu telah dipinjam oleh orang melayu dari huruf arab. Huruf arab mempunyai kekurangan dari segi lambang untuk fonem melayu. Manuskrip melayu adalah hasil karya masyarakat melayu serumpun yg kaya dengan berbagai cabang ilmu, yg merupakan bahan rujukan utama dalam mengetahui peradaban & sejarah masyarakat melayu. Tulisan arab melayu sekarang merupakan pengembangan dari tulisan arab yg disesuaikan dgn bahasa melayu. Bahasa arab yg datang ke nusantara beserta tulisannya dibawa oleh para pedagang islam dari arab sangat mempengaruhi adanya tulisan di daerah melayu. Tulisan ini semakin berkembang dari tahun ke tahun.