TUJUAN NUZUL AL QURAN OLEH SATRIO,M.A DOSEN STAIN SAR KEPRI

953 Lihat

TANJUNGPINANG KEPULAUAN RIAU :

Alquran merupakan kalamullah ,Kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad dan merupakan kitab yang terakhir, atau tidak akan ada kitab yang lain yang diturunkan setelah kitab Al-Qur’an ini.

Selain merupakan kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad, keistimewaan lain Al-Qur’an yakni diturunkannya pada bulan Ramadhan, atau yang sering kita sebut sebagai bulan suci. Yang didalamnya (bulan Ramadhan) memiliki banyak sekali kebaikan.

Dan tentunya, Al-Qur’an memiliki sangat banyak sekali tujuan diturunkannya.

Tetapi kali ini saya akan memberikan 3 Tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an.

Baiklah langsung saja kita akan membahasnya satu persatu dari 3 Tujuan tersebut.

  1. Al Quran Sebagai petunjuk bagi manusia menuju kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.
  2. Al Quran Sebagai pnjelasan ajaran-ajaran dan hukum-hukum syari’at Islam untuk kebaikan manusia disaat hidup maupun mati.
  3. Al Quran Sebagai pemisah antara yang Haq dan yang Bathil, antara kebaikan dan kejahatan, antara  kebahagiaan dan kesengsaraan, dan antara petunjuk dan kesehatan.

Tiga Tujuan utama diturunkannya Al-Qur’an yang sudah Saya sebutkan diatas tentunya bukan asal-asalan, tetapi saya bisa menyebutkannya karena Saya menemukan ayat Al-Qur’an yang menjelaskannya mengenai 3 Tujuan tersebut. Dan inilah arti dari firman Allah tentang Tujuan diturunkannya Al-Qur’an :

“Bulan Ramadhan, ialah bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang salah).” (QS. Al-Baqarah [2]:185)

Yang saya kasih huruf tebal pada ayat tersebut merupakan inti dari apa yang saya jelaskan tadi. Tetapi, ayat tersebut bukanlah sepenuhnya dari ayat 185 dari surat Al-Baqarah, melainkan hanya sebagian, dan saya ambil hanya yang menerangkan sesuai pembahasan kita kali ini.

 Pada dasarnya, tak ada sesuatu apapun yang diciptakan dengan tanpa adanya tujuan. Begitu juga dengan Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw dengan tujuan tertentu. Berikut adalah enam tujuan diturunkannya Al-Qur’an:

Pertama, petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Sebagaimana firman-Nya :

ذَٰلِكَ ٱلۡكِتَٰبُ لَا رَيۡبَۛ فِيهِۛ هُدٗى لِّلۡمُتَّقِينَ
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa (Q.S Al-Baqarah[2] : 2)

Petunjuk yang dimaksud Al-Qur’an adalah sebagai pedoman hidup bagi manusia agar dapat menjalankan tugasnya sebagai Khalifah Allah Swt di muka bumi ini. Selain itu, agar berhasil mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat bagi orang orang yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt.

Kedua, memberi kabar gembira. Sebagaimana firman-Nya:

إِنَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ يَهۡدِي لِلَّتِي هِيَ أَقۡوَمُ وَيُبَشِّرُ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ٱلَّذِينَ يَعۡمَلُونَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ أَنَّ لَهُمۡ أَجۡرٗا كَبِيرٗا
Sungguh, Al-Qur’an ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira kepada orang mukmin yang mengerjakan kebajikan, bahwa mereka akan mendapat pahala yang besar. (Q.S Al-Isra'[17]: 9).

Kabar gembira yang dimaksud adalah janji Allah Swt bagi manusia untuk memberikan kebaikan hidup di dunia dan di akhirat yang berpuncak pada kehidupan di surga. Hal ini berlaku bagi manusia yang mau mendengarkan dan merespon secara positif seruan-seruan dari Allah Swt serta menjalankan secara konsisten dalam kehidupannya.

Ketiga, peringatan bagi manusia. Sebagaimana firman-Nya:

قُلۡ أَيُّ شَيۡءٍ أَكۡبَرُ شَهَٰدَةٗۖ قُلِ ٱللَّهُۖ شَهِيدُۢ بَيۡنِي وَبَيۡنَكُمۡۚ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانُ لِأُنذِرَكُم بِهِۦ وَمَنۢ بَلَغَۚ أَئِنَّكُمۡ لَتَشۡهَدُونَ أَنَّ مَعَ ٱللَّهِ ءَالِهَةً أُخۡرَىٰۚ قُل لَّآ أَشۡهَدُۚ قُلۡ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞ وَإِنَّنِي بَرِيٓءٞ مِّمَّا تُشۡرِكُونَ
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang lebih kuat kesaksiannya?” Katakanlah, “Allah, Dia menjadi saksi antara aku dan kamu. Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang yang sampai (Al-Qur’an kepadanya). Dapatkah kamu benar-benar bersaksi bahwa ada tuhan-tuhan lain bersama Allah?” Katakanlah, “Aku tidak dapat bersaksi.” Katakanlah, “Sesungguhnya hanya Dialah Tuhan Yang Maha Esa dan aku berlepas diri dari apa yang kamu persekutukan (dengan Allah). (Q.S Al-An’am[6]: 19).

Peringatan yang dimaksud adalah peringatan dan ancaman bagi manusia yang kufur dan ingkar karena barangsiapa yang kufur dan ingkar terhadap Allah Swt maka ia akan ditempatkan pada seburuk-buruknya tempat yaitu di neraka.

Keempat, kisah yang paling baik. Sebagaimana firman-Nya:

نَحۡنُ نَقُصُّ عَلَيۡكَ أَحۡسَنَ ٱلۡقَصَصِ بِمَآ أَوۡحَيۡنَآ إِلَيۡكَ هَٰذَا ٱلۡقُرۡءَانَ وَإِن كُنتَ مِن قَبۡلِهِۦ لَمِنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ
Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al-Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui. (Q.S Yusuf[12]: 3).

Kisah yang dimaksud adalah berupa kisah-kisah manusia pada masa lalu yang dapat memberikan pelajaran kepada manusia. Bagi manusia yang pikiran dan perasannya hidup maka ia akan mudah mengambil pelajaran dari kisah-kisah tersebut. Namun, bagi manusia yang bebal maka ia hanya menganggapnya sebagai angin lalu.

Kelima, menjadi penawar dan rahmat. Sebagaimana firman-Nya:

وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلۡقُرۡءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٞ وَرَحۡمَةٞ لِّلۡمُؤۡمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارٗا
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zhalim (Al-Qur’an itu) hanya akan menambah kerugian. (Q.S Al-Isra'[17]: 82).

Penawar yang dimaksud adalah penawar bagi jiwa yang resah dan gelisah, serta bagi mereka yang mengidap berbagai penyakit hati. Adapun rahmat yang dimaksud adalah rahmat bagi orang orang yang beriman, baik di dunia maupun di akhirat nanti.

Keenam, mengeluarkan dari kegelapan. Sebagaimana firman-Nya:

هُوَ ٱلَّذِي يُنَزِّلُ عَلَىٰ عَبۡدِهِۦٓ ءَايَٰتِۭ بَيِّنَٰتٖ لِّيُخۡرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ بِكُمۡ لَرَءُوفٞ رَّحِيمٞ
Dialah yang menurunkan ayat-ayat yang terang (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad) untuk mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan sungguh, terhadap kamu Allah Maha Penyantun, Maha Penyayang. (Q.S Al-Hadid[57]: 9).

Mengeluarkan dari kegelapan yang dimaksud adalah tidak terlepas dari tugas Nabi Muhammad Saw yang membawa misi kebangkitan, pembebasan, dan pencerahan. Melalui perantara Al-Qur’an, manusia dapat keluar dari kegelapan dan terlepas dari belengggu-belenggu masa lalunya.

Pada akhirnya, tujuan-tujuan tersebut tidak akan bisa tercapai apabila para pengemban amanat Allah yang berkewajiban memanggul Al-Qur’an, yang dalam hal ini adalah umat Islam, tidak mengenal kitab sucinya, tidak memahaminya, bahkan tidak mengamalkannya. Oleh karena itu, agar umat Islam tidak menjadi seperti bani israil yang digambarkan oleh Allah seperti “keledai yang memanggul buku-buku tebal di punggungnya” maka Allah Swt dan Rasul-Nya mendorong manusia agar senantiasa melakukan interaksi dengan Al-Qur’an secara lebih intensif.

Al-Qur’an adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada manusia. Di samping itu, al-Qur’an juga merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Turunnya al-Qur’an adalah rahmat dan keberkahan bagi semua umat manusia. Dan tentu saja ada tujuan khusus mengapa al-Qur’an diturunkan sebagai kitab suci.

Memahami tujuan diturunkannya al-Qur’an merupakan hal penting yang wajib dipahami oleh setiap umat Islam. Karena pada dasarnya, Islam sendiri merupakan agama yang mengutamakan pemahaman yang utuh dan menyeluruh. Termasuk juga dalam berinteraksi dengan al-Qur’an.

Dengan memahami tujuan pokok diturunkannya al-Qur’an, maka akan lebih mudah bagi kita untuk mendapatkan pemahaman mengenai isi dari al-Qur’an itu sendiri. Ada empat tujuan pokok diturunkannya al-Qur’an, yaitu:

  1. Petunjuk Menuju Allah

Tujuan dari mempelajari al-Qur’an tidaklah sesederhana gelar atau pujian dari manusia. Juga bukan untuk pamer kemampuan dan intelektualitas di hadapan manusia. Lebih dari itu, mempelajari al-Qur’an adalah cara kita mengenal Allah dan juga petunjuk untuk menuju Allah.

Dengan diturunkannya Al-Qur’an, maka seorang hamba bisa lebih mengenal Allah. Mengetahui apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh Allah. Juga mengetahui bagaimana cara menjadi hamba yang dicintai Allah.

  1. Membentuk Pribadi Islami

Al-Qur’an berisi banyak pengajaran bagi manusia. Mulai dari pengajaran tentang diri, alam, lingkungan, hingga ibadah dan cara mengenal Allah. Berbagai pengajaran ini menjadikan seorang muslim menjadi pribadi islami dengan keislaman yang kaffah dan menyeluruh.

Dengan memahami tujuan Al-Qur’an sebagai pembentuk pribadi muslim, maka setiap muslim akan terdorong untuk mempelajari Al-Qur’an lebih dalam. Tidak terbatas hanya sampai pengkajian saja, tapi juga untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari dan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam salah satu hadits riwayat Ahmad pun Rasulullah SAW pernah bersabda :

“Bahwasanya aku diutus adalah untuk menyempurnakan kebaikan akhlak.”
(HR. Ahmad)

  1. Membimbing dan Memandu Manusia

Al-Qur’an adalah petunjuk, pembimbing, dan pemandu manusia. Dalam al-Qur’an terdapat hukum yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk di dalamnya membahas apa yang baik dan apa yang buruk.

Pengaturan yang menyeluruh ini bukanlah sebuah batasan yang mengekang. Sebaliknya, pengaturan yang menyeluruh ini justru menciptakan keseimbangan antar manusia dengan manusia hingga manusia dengan lingkungannya.

Saat setiap panduan di dalam Al-Qur’an dijalankan dengan baik, maka tidak akan terjadi benturan kepentingan, benturan hak, benturan kewajiban, hingga benturan ego yang umum terjadi saat ini.

  1. Membentuk Masyarakat Islam

Terakhir, tujuan pokok diturunkannya al-Qur’an adalah untuk membentuk masyarakat Islam. Dalam masyarakat Islam, setiap elemen masyarakatnya terbiasa menegakkan nilai – nilai iman. Termasuk ciri masyarakat islam adalah kondisi dimana masyarakatnya terbiasa menyuruh dan mengingatkan untuk melakukan yang ma’ruf dan mencegah yang munkar, serta beriman kepada Allah.

Saat suatu masyarakat sudah terbentuk menjadi masyarakat Islam, maka masyarakat tersebut telah menjadi bagian dari umat terbaik yang disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 110, yang berbunyi :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang maruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”
(QS. Ali Imran, 3 : 110)

Itulah empat tujuan pokok diturunkannya Al-Qur’an ke muka bumi. Jika empat tujuan pokok ini bisa terwujud, maka tujuan lainnya pun akan mengikuti. Dan untuk mewujudkan tujuan pokok Al-Qur’an ini, tidak cukup jika seorang muslim hanya membaca Al-Qur’an saja.

Tujuan pokok Al-Qur’an baru akan terwujud jika umat Islam juga memahami, menghafal, mengamalkan, dan yang paling utama adalah juga mengarahkan dan membagikan ajaran Al-Qur’an agar membumi dan dipahami oleh lebih banyak umat manusia.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *