jurnal terbaru

53 Lihat

PRINSIP PENDIDIKAN DALAM AL-QUR’AN
Hannisa Wandan Sari 1
, Alwizar2
UIN Sultan Syarif Kasim Riau
Coresponding Author Email: hanissawandansari1@gmail.com,
alwizar@uin-suska.ac.id
Received:23 Juni 2024; Revision:28 Juni 2024; Accepted: 29 Juni 2024
Abstrak
Prinsip pendidikan adalah asas, dasar, pokok, pangkal atau tumpuan tempat berdirinya pembangunan dan
pengembangan program kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang komprehensif dan paripurna.
Al-Qur’an ialah landasan pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan individu, baik tauhid, social,
dan lain-lain yang petunjuknya berasal dari al-Qur’an, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan menata
tingkah laku individu agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai ajaran Islam dan menjadikannya individu
yang bertakwa dan berakhlak mulia.Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk telah memberikan arah kepada
manusia dalam segala aspek di kehidupan ini, tidak terkecuali petunjuknya dalam hal dunia pendidikan.
Ajaran Al-Quran mengandung pendidikan akidah tauhid, akhlak mulia, dan aturan-aturan mengenai hablun
minallah dan hablun minannas. Menurut pandangan Al-Quran, pendidikan merupakan persoalan utama
dalam memperbaiki kondisi umat manusia di muka bumi ini. Bahkan ayat al-Qur’an yang pertama turun
merupakan kunci dari segala aktivitas pendidikan.1 Prinsip pendidikan yang terdapat dalam al-Qur’an ada
lima, yakni prinsip tauhid, ilmu pengetahuan, prinsip universal, prinsip keseimbangan, dan prinsip
kesederhanaan. Tiap-tiap prinsip dari pendidikan menurut perspektif al-Qur’an pasti bertujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah.
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan lembaga utama yang berperan penting dalam membangun dan
memajukan peradaban. Begitu pentingnya pendidikan disebabkan karena pendidikan
meningkatkan sumebr daya manusia. Jika suatu bangsa hidup tanpa pendidikan, maka
tidak akan ada yang memajukan peradabannya.2
Namun seiring berjalannya waktu, pendidikan di Indonesia mengalami kemerosotan
segi akhlak. Padahal akhlak merupakan tujuan utama pendidikan dan Rasulullah-pun
diutus ke dunia ini untuk menyempurnakan akhlak. Pemerintah telah berupaya dalam
proses perbaikan pendidikan di negara ini, salah satunya dengan perumusan Tujuan
Pendidikan Nasional pada Pasal 31 UUD 1945 yang berbunyi “Pendidikan nasional
bertujuan untuk meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan bangsa”.3
Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk telah memberikan arah kepada manusia dalam
segala aspek di kehidupan ini, tidak terkecuali petunjuknya dalam hal dunia pendidikan.
Istilah pendidikan dalam al-Qur’an terdapat pada kata tarbiyah, ta’lim, dan tazkiyah.
Tarbiyah bermakna pendidikan secara umum namun lebih menitikberatkan pada
perkembangan jasmani (psikomotor) dan afektif. Ta’lim bermakna pengajaran, sehingga
fokus pada pengembangan aspek kognitif. Adapun tazkiyah bermakna penyucian jiwa,
sehingga fokusnya pada pelatihan jiwa spiritual.
Dari pengertian istilah-istilah di atas, dapat kita simpulkan bahwa Al-Quran

1 Yusuf, Tafsir Tarbawi (Pesan-Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan).
2 Kadar M. Yusuf, Tafsir Tarbawi (Pesan-Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan), ed. Achmad Zirzis
and Nur Laily Nusroh, 5th ed. (Jakarta: AMZAH, 2021).
3 Adian Husain, Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara Adidaya 2045,
ed. Indra Supono, 5th ed. (Depok: Yayasan Pendidikan Islam At-Taqwa Depok, 2023

Relinesia: Jurnal Kajian Agama dan Multikulturalisme Indonesia
ISSN: 2961-7693
(2024), 3 (4): 80–89
81
http://jurnal.anfa.co.id/index.php/relinesia
memandang pendidikan sebagai proses yang bukan hanya sekedar transfer pengetahuan
akan tetapi mencakup pembentukan karakter dan spiritual seseorang. Al-Qur’an
mengajarkan bahwa tujuan akhir pendidikan yaitu mendekatkan diri kepada Allah dan
mengembangkan potensi maksimal.
Oleh karena itu, kita perlu memahami secara mendalam tentang prinsip-prinsip
pendidikan di dalam Al-Qur’an untuk mengarahkan kita kepada tujuan pengembangan
sistem pendidikan yang mengedepankan aspek intelektual, moral, dan spiritual.
B. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yaitu suatu pendekatan yang
digunakan untuk mengolah data tanpa menggunakan hitungan angka (statistik). Penelitian
ini mengungkapkan pemaparan pemikiran pendapat para ahli atau fenomena yang ada
dalam kehidupan masyarakat.4 Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan
(library research), yaitu penelitian yang mengandalkan bahan-bahan kepustakaan, seperti
buku, jurnal, artikel, makalah, dan lainnya, sebagai sumber informasi untuk menjawab
permasalahan penelitian.5 Pendekatan ini dipilih karena relevan dengan tujuan penelitian
yaitu mengidentifikasi dan menganalisis.
Tahapan penelitian yang dilakukan adalah mengumpulkan bahan-bahan yang
relevan, berupa ayat-ayat Al-Qur’an, kajian tafsir, buku, artikel jurnal, kemudian bahanbahan tersebut akan dibaca, dikaji, dicatat, dan dianalisis.
C. Pengertian Prinsip Pendidikan dalam Al-Qur’an
Prinsip berasal dari bahasa inggris yaitu principle yang bermakna asal, dasar, dasar
pandangan, keyakinan, pendirian seperti berpendirian, mempunyai dasar atau prinsip yang
kuat. Prinsip adalah asas (kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan
sebagainya). Dalam kamus bahasa Arab, kata prinsip atau landasan disebut dengan kata alMabaadi (املبادى), al-Qawa’id (القواعد), dan al-Ushul (األصول).6 Prinsip adalah sebuah
pendirian yang dimiliki seseorang sehingga menimbulkan perbuatan yang kokoh dalam
mewujudkan tujuan.7
Al-Qur’an sebagai pedoman umat manusia memiliki beragam istilah dalam
mengungkapkan kata pendidikan. Berbagai istilah yang berkaitan dengan pendidikan
diantaranya yaitu al-Tarbiyah (التربية), al-Ta’lim (التعليم), al-Tazkiyah (التزكية), al-Tadris
(التدريس), al-Tafaqquh (التفقه), al-Ta’aqqul (التعقل), al-Tadabbur (التدبر), al-Tadzkirah (التذكرة),
al-Tafakkur (التفكر), al-Mau’idzah (الموعظة). Namun dua kata yang sering digunakan AlQur’an dalam memaknai pendidikan adalah tarbiyah dan ta’lim. Tarbiyah bermakna
pendidikan secara umum namun lebih menitikberatkan pada perkembangan jasmani
(psikomotor) dan afektif. Ta’lim bermakna pengajaran, sehingga fokus pada pengembangan
aspek kognitif. Adapun tazkiyah bermakna penyucian jiwa, sehingga fokusnya pada
pelatihan jiwa spiritual.8

4 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001). Hal. 1.
5 Masni Singarimbun, Metode Penelitian survey, (Jakarta: LP3ES, 1989). Hal. 45.
6 Lina Marlina Etri Suryanti, Enok Milhah Malihatusolihah, Ilyas Rifa’i, “PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR’AN Etri,” Indonesian Journal of Teaching and Learning 2, no. 1 (2023): 1–12.
7
Ikhtiari Sulam, Zulhaini, and Helbi Akbar, “ANALISIS PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN
DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Tafsir Surah At-Taubah Ayat 122),” JOM FTK UNIKS 3, no. 2
(2023): 93–110, https://www.ejournal.uniks.ac.id/index.php/JOM/article/view/3012.
8 Etri Suryanti, Enok Milhah Malihatusolihah, Ilyas Rifa’i, “PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF
Secara umum, pendidikan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu masyarakat dan individu.
Dari segi masyarakat, pendidikan berarti mewariskan nilai kebudayaan antar generasi
untuk mempertahankan identitas masyarakat tersebut. Nilai-nilai yang diwariskan
bermacam-macam, antara lain nilai intelektual, seni, politik, ekonomi dll. Sedangkan jika
diilihat dari sudut pandang individu, pendidikan berarti rangkaian kegiatan yang
mengembangan potensi. Seperti potensi bahasa, menghitung, mengingat, berfikir, daya
cipta dan lain-lain.9
Prinsip pendidikan adalah asas, dasar, pokok, pangkal atau tumpuan tempat berdirinya
pembangunan dan pengembangan program kependidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang komprehensif dan paripurna. Al-Qur’an ialah landasan pendidikan yang
mencakup seluruh aspek kehidupan individu, baik tauhid, sosial, dan lain-lain yang
petunjuknya berasal dari al-Qur’an, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan menata
tingkah laku individu agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai ajaran Islam dan
menjadikannya individu yang bertakwa dan berakhlak mulia.10
Prinsip pendidikan islam adalah sesuatu yang menjadi ciri khas yang dijadikan sebagai
dasar pendidikan sesuai dengan panduan Al-Quran dan sunnah. Al-Qur’an dan sunnah
dijadikan sebagai dasar karena mengandung kebenaran mutlak yang bersifat transedental,
universal, dan eternal (abadi), sehingga setiap pemeluknya manusia yaitu memenuhi
kebutuhan manusia kapan dan dimana saja (li kulli zamanin wa makaanin).11
Kesempurnaan Al-Qur’an terlihat dari prinsip-prinsip yang selama ini dijadikan
model dalam melahirkan teori-teori pendidikan. Teori-teori pendidikan Al-Quran dapat
dikaji dan direfleksikan melalui ayat-ayat Al-Quran yang menjadi rujukan dan menjelaskan
bahwa Allah SWT telah memberikan panca indera yang sempurna sebagai modal utama.
Sedangkan dalam hadis dikembangkan teori pendidikan melalui sifat manusia (potensi).12
D. Prinsip Pendidikan menurut Al-Qur’an
1. Prinsip Tauhid
Secara bahasa, kata tauhid merupakan mashdar dari kata yang artinya menjadikan
sesuatu satu atau Tunggal atau sendiri atau esa.13 Secara umum, tauhid diartikan sebagai
satu keyakinan dan kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (la ilaha illallah).
Tauhid secara etimologis, berasal dari bahasa Arab wahdah atau wahid yang berarti
satu.14
Al-Qur’an memandang tauhid sebagai nilai tertinggi dan akar utama yang memberi
energi kehidupan, sekaligus menentukan pergerakan dan kualitas
kehidupan. Allah berfirman:
(Yaitu) orang-orang yang jika Kami beri kemantapan (hidup) di bumi, mereka
menegakkan salat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat yang makruf, dan mencegah
dari yang mungkar. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan. (QS. Al-Hajj: 41)

AL-QUR’AN Etri.”
9 Martatik, “Implementasi Prinsip-Prinsip Pendidikan Dalam Islam,” Andragogi: Jurnal Diklat Teknis
Pendidikan dan Keagamaan 7, no. 2 (2019): 304–320.
10 Sultan, Syahrul, and Ina Damayanti, “Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam: Sebuah Studi Pustaka,”
Attractive: Innovative Education Journal 6 (2024).
11 Sulam, Zulhaini, and Akbar, “ANALISIS PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN DALAM
PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Tafsir Surah At-Taubah Ayat 122).”
12 Zahwa Putri Naila et al., “Prinsip- Prinsip Dasar Ilmu Pendidikan Islam Berbasis Al Qur ’ an Dan
Sunnah Dalam Peningkatan,” JAMPI: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (2023): 65–77.
13 Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawwir (Bandung: Pustaka Progresif, n.d.).
14 Yusuf, Tafsi

Berdasarkan surah Al-Hajj ayat 41, tujuan pendidikan Islam secara garis besar
ada tiga. Pertama ialah mendidik manusia agar membangun suatu keyakinan yang kuat
akan keberadaan Allah SWT. Dalam menerima ajaran Islam langkah pertama ialah
menumbuhkan keyakinan atau keimanan melalui kalimat syahadat. Tujuan yang kedua
ialah mendirikan shalat untuk membuktikan dirinya sebagai hamba. Inilah tujuan
pendidikan Islam, yaitu mendidik manusia agar dapat melaksanakan kewajibannya
sebagai hamba. Tujuan ketiga ialah mendidik manusia agar mampu menjalin hubungan
sosial yang diwujudkan melalui kerja sama dan tolong menolong.
15
Nilai tauhid mesti tercermin pada setiap komponen pendidikan yaitu murid, guru,
dan kurikulum. Ketauhidan guru tampil dari pribadi yang bertauhid, yang tercermin dalam
perilaku, tutur sapa, pikiran, dan rasa. Demikian pula siswa, mereka ini mestinya dilihat
sebagai komunitas pencari nilai-nilai tauhid. Maka semua aktivitas belajar dan interaksi
antara guru dan murid tidak boleh bertentangan dengan nuansa tauhid.16
Selain guru dan murid, komponen pendidikan juga amat penting dibangun
atas prinsip tauhid. Salah satu komponen pendidikan yaitu kurikulum berisi materi,
metode, dan alokasi waktu yang dibnagun berdasarkan prinsip tauhid. Materi disusun
berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah serta berorientasi pada penanaman kesadaran diri
sebagai makhluk Tuhan, bukan sekadar penanaman ilmu pengetahuan. Ilmu hendaknya
dilihat sebagai sarana yang menjembatani peserta didik untuk mencapai tauhid yang sejati,
yaitu penyerahan diri seutuhnya kepada Tuhan. Pembangunan kurikulum seperti ini
mencakup seluruh bidang studi yang disajikan kepada siswa; tidak ada pokok bahasan
dalam bidang studi apapun yang tidak berlandaskan tauhid.17
Sebagai prinsip pendidikan, tauhid memiliki tiga aspek yaitu Allah, manusia, dan
alam dan akan diuraikan sebagaimana berikut ini.
a) Allah
Pendidikan Islam diawali dari mengenal Allah. Siswa mesti diperkenalkan
bahwa segala alam semesta berasal dari-Nya. Allah Maha Pencipta, Memelihara,
Mengatur, dan Memberi rezeki. Tidak ada makhluk yang dapat melepaskan
ketergantungan dan keterikatan dari-Nya, termasuk manusia.
Karena pendidikan itu dibangun atas dasar tauhid, maka segala kegiatan
kependidikan mesti berawal dari Allah. Visi dan misi, sebagai pedoman
penyelenggaraannya, disusun atau dirumuskan berdasarkan keimanan kepada-Nya.
Demikian pula proses penyelenggaraan pendidikan tersebut, semuanya mesti
bernuansa tauhid dan berorientasi kepada tauhid atau penguatan iman.18
b) Manusia
Manusia adalah subjek sekaligus objek pendidikan yang pribadinya tidak
pernah terlepas dari kaitan dan ketergantungan kepada Tuhan. Di dalam AlQur’an, manusia disebut dengan beberapa istilah, yaitu insan, basyar, al-Nas, dan
bani adam.
Manusia ialah tokoh yang mewarmai konsep pendidikan. Manusia disebut
homo edukandus, yang berarti dapat dididik dan mendidik. Manusia
menjalani kegiatan pembelajaran melalui motivasi, dorongan, gerakan,
bimbingan, dan arahan agar anak didik bersedia menggunakan berbagai

15 Muhammad Khoruddin, Pendidikan Berbasis Tauhid Perspektif Al-Quran (Bogor: Unida Pers,
2016).
16 Yusuf, Tafsir Tarbawi (Pes

perintah membaca yang diulang sebanyak 14 kali di dalam Al-Qur’an yaitu
َرِت ْل) dan rattil ,(أُتْلُوا) utlu ,(اِ ْق َرء) ‘iqra
). Sedangkan perintah menalar diungkapan
dalam berbagai kosakata dan uslūb (gaya bahasa), seperti afala tatafakkarun (ْافال
تتفكرون), afala yatadabbarun (يتدبرونْافال), awalam yaraw (يروا اولم) dan lain
sebagainya. Pesan-pesan tersebut mengisyaratkan manusia untuk berfikir guna
memperoleh pengetahuan mengenai hukum alam agar tercipta kenyamanan hidup
dan sekaligus memajukan peradaban umat manusia Kemudian dengan adanya
pengetahuan, akan berdampak pada akidah dan pencerahan iman.23
Hubungan antara Al-Quran dan Ilmu Pengetahuan bukanlahnya dilihat dari
sisi “ada atau tidaknya suatu teori pengetahuan didalamnya”, akan tetapi melihat
“apakah jiwa ayat-ayat Al-Qur’an menghalangi kemajuan ilmu pengtahuan atau
tidak” serta “adakah ayat al-Qur’an yang bertentangan dengan hasil penemuan
ilmiah?”.24
Lembaga pendidikan didirikan atas dasar pewarisan, pengkajian, dan
pengembangan risalah ilahiah. Kebijakan dan program pendidikan ditetapkan dan
diimplementasikan berdasarkan risalah ilahiyah ini, termasuk kebijakan mengenai
kurikulum dan proses pembelajaran.25
3. Prinsip Universal
Ajaran Islam selalu memotivasi para umatnya mempergunakan akal untuk
menuntut ilmu pengetahuan demi terciptanya kemampuan membedakan antara alHaqq (kebenaran) dan al-Bathil (kesalahan) serta dapat menyelami dan
mengelaborasi hakikat alam. Dalam Islam, hal belajar dan menuntut ilmu berlaku
secara universal. Islam tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, kaya
atau miskin, dan perbedaan lainnya. Allah berfirman
ا
َق
ْقَرأْ بِا ْسِم َربِ َك الَّ ِذ ْي َخلَ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan! (Al-‘Alaq
[96]:1)
Ayat diatas mengajarkan pentingnya membaca dan belajar untuk semua orang,
menekankan universalitas dalam akses terhadap ilmu pengetahuan. Universal
terhadap agama, manusia, masyarakat, dan kehidupan memiliki implikasi yang
sangat signifikan terhadap pendidikan Islam. Agama Islam bukanlah sekedar ajaran
yang terbatas pada aspek keagamaan semata, melainkan menjadi dasar yang meresap
ke dalam semua aspek kehidupan. Ini menandakan bahwa pendidikan Islam
bersesuaian dengan prinsip universalitas agama ini, sehingga harus mengajarkan
manusia tentang segala aspek kehidupan dengan pandangan yang luas.
26
Pendidikan Islam berpedoman pada prinsip ini bertujuan untuk membuka,
mengembangkan, dan mendidik segala aspek pribadi manusia. Dengan prinsip
universal, pendidikan Islam senantiasa berusaha untuk menyelesaikan masalahmasalah kontemporer di masyarakat dan bersiap menghadapi tuntutan- tuntutan
masa depan serta memelihara sejarah dan kebudayaannya. Inti dari pendapat AsySyaibani terhadap prinsip ini ialah agama Islam membuka jalan bagi pendidikan

23 Yusuf, Tafsir Tarbawi (Pesan-Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan).
24 Nata, Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an.hlm.65
25 Yusuf, Tafsir Tarbawi (Pesan-Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan).
26 Helmy A Helmy et al., “Prinsip Pendidikan Islam Perspektif Omar Mohammad Al-Toumy AsySyaibani Helmy,” Ta’rim: Jurnal Pendid

pembelajaran, pendidik harus memperhatikan keseimbangan dengan
menggunakan pendekatan yang relevan. Selain mentrasfer ilmu pengetahuan,
pendidik perlu mengkondisikan secara bijak dan profesional agar peserta didik
dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di dalam maupun di luar kelas.
28
Terdapat banyak faktor yang relevan dengan perkembangan konsepsi
kemanusiaan yang progresif dari teori pendidikan Islam. Terbukanya pikiran, saling
bertemunya ideologi-ideologi lainnya, dan penyusunan kurikulum yang sesuai
dengan asas Islam merupakan kajian yang harus dikembangkan secara terus
menerus. Dasar-dasar pokok pendidikan Islam pada hakikatnya menjelaskan
petunjuk-petunjuk yang kuat terhadap pendidikan Islam. Dasar- dasar pokok itu di
antaranya adalah keselarasan antara iman dan ilmu pengetahuan, kontinuitas
mengajar dan kontak terus menerus dengan pendidik. Asas pendidikan Islam
menekankan pada pemenuhan kebutuhan manusia dan masyarakat (khususnya
muslim).
29
Islam adalah way of life (jalan hidup/cara hidup) bagi pemeluknya, bukan
hanya ritual keagamaan. Sebagai jalan hidup, islam mengarahkan kepada tujuan
yang komprehensif dan tetap memelihara keselarasan jasmani, akal manusia,
serta iman dan ilmu pengetahuan. Kita dapat menyaksikan bahwa setinggi apapun
ilmu pengetahuan seseorang, apabila ia tidak beragama, maka pengetahuannya itu
akan digunakannya untuk mencari kesenangan dan keuntungan sendiri. Islam tidak
pernah membuat garis pemisah antara agama dan ilmu. Oleh karena itu, mengiringi
pengetahuan dengan ketaqwaan kepada Allah swt adalah hal utama.30
5. Prinsip Kesederhanaan
Prinsip kesederhanaan dalam pendidikan Islam menunjukkan bahwa ajaran
islam bukanlah beban melainkan kebutuhan yang selalu dicari dan
bertumbuhkembang sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Indikasi dari pemahaman
kesederhanaan ini berdasarkan ayat al-Qur’an, Allah berfirman:
ْ
و
َو َجا ِهدُ
ا فِى اللّٰ ِه َح َّق ِج َهاِده ٖٖۗ َ
و
ُه
ا ْجتَٰبى ُكْم َو َما َج َع َل
ْم
َعَلْي ُك
فِى
ِن
الِد ْي
ِم ْن َح َرجۗ
ِملَّةَ اَبِ ْي ُكْم
مَۗ
اِ ْب ٰر ِهْي
َ
و
ُه
ُم
َس ّٰمى ُك
َن
اْل ُم ْسِل ِمْي
ەۙ ِم ْن قَ ْب ُل َوفِ ْي ٰهذَا ِليَ ُكْو َن ال َّر ُسْو ُل َش ِهْيدًا
َعلَ ْي ُكْم َوتَ ُكْونُ ْوا ُش َهدَۤا َء َعلَى النَّا ِِۖس فَاَقِ ْي ُموا ال َّصٰلوةَ َواٰتُوا ال َّز ٰكوةَ َوا ْعتَ ِص ُمْوا
بِاللّٰ ِهۗ ُهَو َمْوٰلى ُكْْۚم فَِن ْعَم اْل َمْوٰلى َونِ ْعَم النَّ ِصْي ُرْْْࣖ۔
Berjuanglah kamu pada (jalan) Allah dengan sebenar-benarnya. Dia telah
memilih kamu dan tidak menjadikan kesulitan untukmu dalam agama.
(Ikutilah) agama nenek moyangmu, yaitu Ibrahim. Dia (Allah) telah
menamakan kamu orang-orang muslim sejak dahulu dan (begitu pula) dalam
(kitab) ini (Al-Qur’an) agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas
dirimu dan agar kamu semua menjadi saksi atas segenap manusia. Maka,
tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan berpegang teguhlah pada (ajaran)
Allah. Dia adalah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-

28 Subandi, Syarifuddin Ondeng, and Saprin,

penolong. (Al-Ḥajj [22]:78)
Prinsip kesederhanaan mendorong manusia untuk mengamalkan ilmu
pengetahuan serta mengimplementasikan keimanan dan ketaqwaannya dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam perintah shalat, puasa dan jihad fi
sabilillah, Islam selalu menggunakan metode sesuai tempat dan waktu tertentu.
Allah telah memudahkan banyak hal dalam islam agar kita selalu
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Namun kemudahan
Islam bukan berarti kita boleh menyepelekan syari’at Islam dalam hal
pendidikan, contohnya mencari-cari ketergelinciran atau mencari pendapat
ulama yang lemah agar kita bisa seenaknya.
31
Dengan adanya prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam, ajaran Islam tidak
akan menjadi beban bagi seseorang, akan tetapi merupakan kebutuhan yang selalu
dicari dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan fitrah manusia yang dimiliki oleh
seseorang. Oleh karena itu, begitu pentingnya pendidikan yang harus dimiliki oleh
setiap manusia, agar nantinya menjadi manusia yang paripurna dan berguna bagi
sesama manusia lainnya.
Kesimpulan
Prinsip pendidikan adalah asas, dasar, pokok, pangkal atau tumpuan tempat
berdirinya pembangunan dan pengembangan program kependidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang komprehensif dan paripurna. Al-Qur’an ialah landasan pendidikan
yang mencakup seluruh aspek kehidupan individu, baik tauhid, social, dan lain-lain yang
petunjuknya berasal dari al-Qur’an, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan menata
tingkah laku individu agar dapat mengimplementasikan nilai-nilai ajaran Islam dan
menjadikannya individu yang bertakwa dan berakhlak mulia.32
Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk telah memberikan arah kepada manusia dalam
segala aspek di kehidupan ini, tidak terkecuali petunjuknya dalam hal dunia pendidikan.
Ajaran Al-Quran mengandung pendidikan akidah tauhid, akhlak mulia, dan aturan-aturan
mengenai hablun minallah dan hablun minannas. Menurut pandangan Al-Quran,
pendidikan merupakan persoalan utama dalam memperbaiki kondisi umat manusia di muka
bumi ini. Bahkan ayat al-Qur’an yang pertama turun merupakan kunci dari segala aktivitas
pendidikan.33 Prinsip pendidikan yang terdapat dalam al-Qur’an ada lima, yakni prinsip
tauhid, ilmu pengetahuan, prinsip universal, prinsip keseimbangan, dan prinsip
kesederhanaan. Tiap-tiap prinsip dari pendidikan menurut perspektif al-Qur’an pasti
bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Etri Suryanti, Enok Milhah Malihatusolihah, Ilyas Rifa’i, Lina Marlina.
“PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN Etri.” Indonesian
Journal of Teaching and Learning 2, no. 1 (2023): 1–12.
Helmy, Helmy A, Mhd Aksaril Huda Ritonga, Rosmayati Rosmayati, Salma Rahma

31 Mufassirul Alam Hikmah, Nurul., “Pri

Muhammad Parhan, and Syahidin. “Prinsip Pendidikan Islam Perspektif
Omar Mohammad Al-Toumy Asy- Syaibani Helmy.” Ta’rim: Jurnal Pendidikan
dan Anak Usia Dini 5, no. 1 (2024): 113–125.
Hikmah, Nurul., Mufassirul Alam. “Prinsip Prinsip Pendidikan Anak Usia Dini Dalam
Al- Qur ’ an.” Jurnal Pendidikan Islam 11, no. 1 (2022): 899–921.
Husain, Adian. Pendidikan Islam Mewujudkan Generasi Gemilang Menuju Negara
Adidaya 2045. Edited by Indra Supono. 5th ed. Depok: Yayasan Pendidikan Islam
At-Taqwa Depok, 2023.
Martatik. “Implementasi Prinsip-Prinsip Pendidikan Dalam Islam.” Andragogi: Jurnal
Diklat Teknis Pendidikan dan Keagamaan 7, no. 2 (2019): 304–320.
Muhammad Khoruddin. Pendidikan Berbasis Tauhid Perspektif Al-Quran. Bogor:
Unida Pers, 2016.
Munawir, Ahmad Warson. Kamus Al-Munawwir. Bandung: Pustaka Progresif, n.d.
Naila, Zahwa Putri, Istiqomah Nurul Azizah, Nadzani Pramudya Ibni, and Ilham Hudi.
“Prinsip- Prinsip Dasar Ilmu Pendidikan Islam Berbasis Al Qur ’ an Dan Sunnah
Dalam Peningkatan.” JAMPI: Jurnal Pendidikan Islam 1, no. 1 (2023): 65–77.
Nata, Abuddin. Pendidikan Dalam Perspektif Al-Qur’an. 1st ed. Jakarta: KENCANA,
2016.
Subandi, Syarifuddin Ondeng, and Saprin. “Pengertian Dan Prinsip-Prinsip Pendidikan
Islam Sebagai Disiplin Ilmu.” Jurnal Ilmu Pendidikan 2, no. 2 (2024): 441–458.
Sulam, Ikhtiari, Zulhaini, and Helbi Akbar. “ANALISIS PRINSIP-PRINSIP
PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN (Studi Tafsir Surah AtTaubah Ayat 122).” JOM FTK UNIKS 3, no. 2 (2023): 93–110.
https://www.ejournal.uniks.ac.id/index.php/JOM/article/view/3012.
Sultan, Syahrul, and Ina Damayanti. “Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam: Sebuah Studi
Pustaka.” Attractive: Innovative Education Journal 6 (2024).
Yusuf, Kadar M. Tafsir Tarbawi (Pesan-Pesan Al-Qur’an Tentang Pendidikan).
Edited by Achmad Zirzis and Nur Laily Nusroh. 5th ed. Jakarta: AMZAH, 2021.

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *