AKHLAK TASAWUF
(PENGERTIAN AKHLAK, MORAL DAN ETIKA)
DISUSUN OLEH :
– SANSTYA FATMA MELATI (201425)
– SITI KHAIRUSSALEHA (201426)
DOSEN PENGAMPU : SATRIO, MA
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN STAIN SULTAN ABDURRAHMAN KEPULAUAN RIAU 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “etika, moral, dan akhlak” guna memenuhi tugas mata kuliah akhlak tasawuf.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami haturkan untuk junjungan nabi agung kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Tak lupa juga kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat berguna dan bemanfaat untuk kita semua.
Tanjungpinang, 13 Maret 2021
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan untuk tercapainya kebahagiaan tersebut. Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk. Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini dapat dirumuskan yaitu “Apa Pengertian Akhlak, Moral, dan Etika?”
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui serta mendefinisikan pengertian dari Akhlak, Moral dan Etika.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak
• Pengertian Akhlak secara bahasa
Akhlak menurut bahasa adalah sifat , tabiat, budi pekerti atau perangai seseorang yang melekat pada diri seseorang ini.
• Pengertian Akhlak secara istilah
Akhlak secara istilah adalah sifat seseorang yang melekat dalam dirinya yang kemudian dapat terlihat dari perilaku orang tersebut. maka bila akhlaknya baik perilakunya akan baik, dan bila akhlaknya buruk maka perliakunya akan buruk.
• Pengertian Akhlak dalam bahasa arab
Kata “akhlak” berasal dari bahasa arab yaitu ” Al-Khulk ” yang berarti tabeat, perangai, tingkah laku, kebiasaan, kelakuan. Menurut istilahnya, akhlak ialah sifat yang tertanam di dalam diri seorang manusia yang bisa mengeluarkan sesuatu dengan senang dan mudah tanpa adanya suatu pemikiran dan paksaan.
• Pengertian Akhlak secara etimologi
Pengertian akhlak secara etimologi adalah pada dasarnya ini berbicara tentang budi pekerti seseorang yaitu tingkah laku seseorang.
• Pengertian Akhlak secara terminologi
Secara terminologi adalah tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
1. Definisi Akhlak Menurut para Ahli dalam Islam
• Ibnu Maskawih: Menurutnya akhlak ialah “hal li nnafsi daa’iyatun lahaa ila af’aaliha min ghoiri fikrin walaa ruwiyatin” yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
• Abu Hamid Al-Ghazali: Akhlak ialah sifat yang terpatri dalam jiwa manusia yang darinya terlahir perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan senang dan mudah tanpa memikirkan dirinya serta tanpa adanya renungan terlebih dahulu.
• Ahmad bin Mushthafa: Akhlak merupakan sebuah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan, dimana keutamaan itu ialah terwujudnya keseimbangan antara tiga kekuatan yakni kekuatan berpikir, marah dan syahwat atau nafsu.
• Muhammad bin Ali Asy Syariif Al Jurjani :Akhlak merupakan sesuatu yang sifatnya (baik atau buruk) tertanam kuat dalam diri manusia yang darinyalah terlahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan ringan tanpa berpikir dan direnungkan.
2. Hubungan Tasawuf dengan Akhlak
Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Allah dengan cara menyucikan hati (tashfiyat al-qalbi). Hati yang suci tidak hanya bisa dekat dengan Allah Swt. tetapi malah dapat mengenal Allah Swt. (al-ma’rifah). Menurut Dzun Nun al-Misri, ada tiga macam pengetahuan tentang Allah Swt.
Pengetahuan Awam : Allah Swt. dengan perantaraan kalimat syahadat.
Pengetahuan Ulama : Allah Swt. menurut logika akal.
Pengetahuan Kaum Sufi : Allah Swt. dengan perantaraan hati sanubari.
Pengetahuan yang hakiki tentang Allah Swt. adalah pengetahuan yang disertai dengan kesucian hati. Telah dijelaskan bahwa akhlak adalah sifat hati yang mendasari perilaku manusia dan tasawuf adalah cara untuk membersihkan dan mensucikan hati. Maka hubungan antara tasawuf dan akhlak menjadi sangat erat dan penting karena satu sama lain saling mendukung.
Metode penyucian hati (tashfiyat al-qalbi) dalam ilmu tasawuf :
a. Ijtinabul Manhiyat, ialah menjauhi larangan-larangan Allah Swt.
b. Ada’ul Wajibat, ialah melaksanakan kewajiban-kewajiban Allah Swt.
c. Ada’un Nafilat, ialah melaksanakan hal-hal yang disunahkan Allah Swt.
d. Ar-Riyadloh, ialah latihan spiritual agar dapat istiqomah dalam menjalankan seluruh ajaran Islam dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Di dalam Al-Qur’an banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang beriman dan memiliki akhlak mulia.
• Istiqomah atau konsekuen dalam pendirian (QS. Al Ahqof : 13).
• Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah : 112).
• Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’ : 58).
• Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron : 160)
• Disiplin waktu dan produktif (QS. Al Ashr : 1-4).
• Melakukan sesuatu secara proporsional dan harmonis (QS. Al Araf : 31).
3. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Akhlak
– Aliran Nativisme
Bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir; pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembangannya.
– Aliran Empirisme
Menurut aliran ini, manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidikannya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis.
– Aliran Konvergensier
Bahwa pembentukan akhlak dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pembawan si anak, dan faktor luar yaitu pendidikan dan pembinaan yang dibuat secara khusus, atau melalui interaksi dalam lingkungan sosial. Fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik yang ada dalam diri manusia dibina secara intensif melalui berbagai metode.
B.Pengertian Moral
• Pengertian Moral Secara umum
Moral adalah suatu hukum perilaku yang diterapkan kepada setiap individu dalam bersosialisasi dengan sesamanya sehingga terjalin rasa hormat dan menghormati antar sesama.
• Pengertian Moral Secara Istilah
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki Moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
• Pengertian Moral menurut KBBI
(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti; susila
• Pengertian Moral secara Etimologi
Moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat.
• Pengertian Moral secara Terminologi
Yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.
• Pengertian Moral secara kamus Psikologi
Mengacu kepada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
1. Definisi Moral menurut para Ahli
• Menurut W. J. S. Poerdarminta : Menyatakan bahwa ajaran moral dari perbuatan baik dan buruk dan perilaku.
• Menurut Hurlock : Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku moral dikendalikan konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
• Menurut Sonny Keraf : Pengertian moral adalah Moral dapat digunakan untuk mengukur kadar baik dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia, mungkin sebagai anggota masyarakat (member of society) atau sebagai manusia yang memiliki posisi tertentu atau pekerjaan tertentu.
• Menurut Zainuddin Saifullah Nainggolan : Pengertian moral adalah suatu tendensi rohani untuk melakukan seperangkat standar dan norma yang mengatur perilaku seseorang dan masyarakat.
• Menurut Chaplin (2006) : Moral mengacu pada akhlak yang sesuai dengan peraturan sosial, atau menyangkut hukum atau adat kebiasaan yang mengatur tingkah laku.
• Menurut Wantah (2005) : Pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan atau ada hubungannya dengan kemampuan menentukan benar salah dan baik buruknya tingkah laku
• Menurut Dewey : Mengatakan bahwa masalah moral yang berkaitan dengan nilai-nilai moral.
Menurut Maria Assumpta : Pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
• Menurut Merriam-webster : Moral adalah mengenai atau berhubungan dengan apa yang benar dan salah dalam perilaku manusia, dianggap benar dan baik oleh kebanyakan orang sesuai dengan standar perilaku yang tepat pada kelompok atau masyarakat tersebut.
• Menurut Baron dkk, : Mengatakan bahwa moral yang terkait dengan pelarangan dan mendiskusikan tindakan yang benar atau salah.
• Menurut Dian Ibung : Moral adalah nilai (value) yang berlaku dalam suatu lingkungan sosial dan mengatur tingkah laku seseorang. Maria Assumpta menambahkan bahwa pengertian moral adalah aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia.
• Menurut Magnis-Susino : Mengatakan bahwa moral selalu mengacu pada baik orang miskin sebagai manusia, sehingga aspek moral kehidupan manusia dalam hal kebaikan sebagai manusia.
• Menurut Shaffer : Moral merupakan kaidah norma yang dapat mengatur perilaku suatu individu dalam menjalankan hubungan dan kerjasama di lingkungan masyarakat berdasarkan aturan yang berlaku.
Menurut A. Mustafa : Mengungkapkan moral sebagai penentuan dasar perilaku mana yang baik dan yang buruk melalui pengamatan pada perbuatan manusia sejauh akal pikiran mereka.
• Menurut Imam Sukardi : Moral adalah kebaikan bahwa seorang pria dengan langkah-langkah yang diadopsi oleh aksi bersama.
• Menurut Wiwit Wahyuning (2003) : Menurutnya, ketika seseorang berbicara tentang nilai moral pada umumnya akan terdengar sebagai sikap dan perbuatan setiap inividu terhadap kehidupan orang lain.
• Menurut Russel Swanburg : Moral merupakan pernyataan dari pemikiran yang berhubungan dengan keantusiasan seseorang dalam bekerja dimana hal itu dapat merangsang perilaku seseorang tersebut.
• Menurut Gunarsa : Arti moral adalah seperangkat nilai-nilai berbagai perilaku yang harus dipatuhi.
2. Jenis-Jenis Moral
• Moral murni atau disebut juga hati nurani yaitu moral yang terdapat dalam setiap manusia, sebagai suatu bentuk dari anugrah Tuhan. Tuhan pasti memberikan moral yang baik pada setiap umatnya seperti penyayang, jujur, sopan, santun, berakhlak baik, bertawakal dan lain-lain namun situasinya dapat berubah apabila masuk ke moral terapan.
• Moral terapan merupakan sesuatu yang didapat dari ajaran berbagai ajaran adat, agama, filosofis, yang menguasai kehidupan manusia sesuai lingkungan tempat tinggal mereka. Moral terapan adalah hasil rekonstruksi lingkungan, oleh karenanya terdapat dua jenis yaitu moral baik dan buruk. Moral baik seperti jujur, sopan, dan santun sedangkan yang buruk seperti suka mencela, mencuri, dan berbohong.
3. Tujuan dan Fungsi Moral
Secara umum, tujuan dan fungsi moral adalah untuk mewujudkan harkat dan martabat kepribadian manusia melalui pengamalan nilai-nilai dan norma. Adapun beberapa tujuan dan fungsi moral adalah sebagai berikut:
– Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan kemanusiaan.
– Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
– Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi landasan rasa percaya terhadap sesama.
– Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau kecewa.
– Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan sebelum bertindak.
– Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan martabat pribadi.
4. Jenis dan Wujud Moral
– Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan adalah semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/ religius berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang.
– Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat adalah semua hal yang berhubungan dengan semangat kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara. Wujud moral ideologi dan filsafat, misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Contoh; menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.
– Moral Etika dan Kesusilaan
Moral Etika dan Kesusilaan adalah semua hal yang berkaitan dengan etika dan kesusilaan yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan tradisi.
– Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum adalah segala hal yang berhubungan dengan kode etika profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Wujud moral disiplin dan hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan yang berlaku. Contoh; selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan raya.
C. Pengertian Etika
• Pengertian Etika Secara Umum
Secara umum, Etika adalah suatu tolok ukur dalam memberi penilaian terhadap perbuatan seseorang. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
• Pengertian Etika Secara KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan etika yaitu ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.
• Pengertian Etika dalam bahasa Yunani Kuno
Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral
1. Definisi Etika Menurut Ahli
• W. J. S. Poerwadarminto: Etika merupakan ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlakatau moral
• Hamzah Yakub: Etika yaitu menyelidiki suatu perbuatan mana yang baik dan mana yang buruk.
• Soegarda Poerbakawatja:Menurut Soegarda Poerbakawatja. Etika adalah sebuah filsafat berkaitan dengan nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan an kesusilaan.
• Drs. O. P. Simorangkir :Etika merupakkan pandangan manusia terhadap baik dan buruknya perilaku manusia.
• Maryani dan Ludigdo Menurut mereka, etika merupakan seperangkat norma, aturan atau pedoman yang mengatur segala perilaku manusia, baik yang harus dilakukan dan yang harus ditinggalkan yang dianut oleh sekelompok masyarakat atau segolongan masyarakat.
• Ahmad Amin :Menurut Ahmad Amin. Etika merupakan suatu ilmu yang menjelaskan tentang arti baik dan buruk serta apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia, juga menyatakan sebuah tujuan yang harus dicapai manusia dalam perbuatannya dan menunjukkan arah untuk melakukan apa yang seharusnya didilakukan oleh manusia.
• Menurut Drs. Sidi Gajabla. Etika merupakan teori tentang perilaku atau perbuatan manusia yang dipandang dari segi baik & buruknya sejauh mana dapat ditentukan oleh akal manusia.
2. Macam-macam etika dalam islam
empat etika islam tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
• Moralitas Skriptural
• Etika teologis
• Etika filosuf
• Etika religious
3. Perbedaan akhlak,moral dan etika dalam islam
Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah; akhlak tolok ukurnya adalah Al- Qur’an dan As- Sunnah, etika tolok ukurnya adalah pikiran atau akal, sedangkan moral tolok ukurnya adalah norma yang hidup dalam masyarakat. Nabi Muhammad SAW sebagai khatimunnabi diutus oleh Allah untuk menyempurnakan Akhlak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
• Etika adalah ajaran yang berbicara tentang baik dan buruk dan yang menjadi ukuran baik dan buruknya adalah akal. Karena memang etika adalah bagian dari filsafat.
• Moral adalah ajaran baik dan buruk yang ukurannya adalah tradisi yang berlaku di suatu masyarakat.
• Akhlak dalam kebahasaan berarti budi pekerti, perangai atau disebut juga sikap hidup yang berbicara tentang baik dan buruk yang yang ukurannya adalah wahyu tuhan.
B. Saran
Hendaknya kita sebagai muslim dapat menerapan etika, moral, dan akhlak ke dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan syariat islam.