Ajaran Tasawuf : Pengertian, Sejarah, Kemunculan dan Dalilnya

1.049 Lihat

Tasawuf mengandung makna berbulu yang banyak, yakni menjadi seorang sufi atau menyerupai nya dengan ciri khas pakaiannya terbuat dari bulu domba atau wol. Menurut sebagian pendapat menyatakan bahwa para sufi diberi nama sufi karena kesucian (shafa) hati mereka dan kebersihan tindakan mereka. Di sisi lain menyebutkan bahwa seseorang disebut sufi karena mereka berada di baris terdepan (shaff) di hadapan Allah SWT melalui pengangkatan keinginan mereka kepada-Nya. Definisi tasawuf secara istilah terdapat 11 definisi tasawuf yang dimunculkan oleh para praktisi tasawuf. Dari kesebelas definisi tersebut dapat diambil pemahaman bahwa tasawuf adalah: (1) akhlak mulia dan muraqabah kepada Tuhan (Ihsan); (2) cinta dan kasih sayang (Mahabbah) kepada Tuhan; (3) inti atau akar agama guna mencapai kedamaian hati; (4) mengkonsentrasikan pikiran kepada Allah atau penyatuan; (5) kontemplasi yang bertualang menuju tahta ketuhanan; (6) penjagaan seseorang terhadap imajinasi dan perkiraan guna mendapatkan keyakinan atau kepastian; (7) penyerahan jiwa kepada Tuhan; (8) jalan iman dan penegasan persatuan kepada Tuhan; (9) jalan yang halus dan diterangi untuk menuju surga yang paling mulia; (10) jalan untuk menemukan rasa agama; dan (11) syari’at. Dapat disimpulkan bahwa pengertian tasawuf adalah suatu metode yang dilakukan guna mencapai pendekatan atau penyatuan antara seorang hamba dan Tuhannya, yaitu dengan menjauhkan diri dari pengaruh kehidupan dunia yang melalaikan dan kemudian perhatiannya hanya di tujuan kepada Allah SWT.

Para tokoh sufi dan juga termasuk dari kalangan cendikiawan muslim  memberikan pendapat bahwa sumber ajaran tasawuf adalah bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits. Muhammad Abdullah Asy-Syarqowi mengatakan: “Awal mula tasawuf ditemukan semangatnya dalam Al-Qur’an dan juga ditemukan dalam sabda dan kehidupan Nabi SAW, baik sebelum maupun sesudah diutus menjadi Nabi. Begitu juga awal mula tasawuf juga dapat ditemukan pada masa sahabat Nabi beserta para generasi sesudahnya”. Goldziher mengatakan, bahwa tasawuf sebagai salah satu warisan ajaran dari berbagai agama dan kepercayaan yang mendahului dan bersentuhan dengan Islam. Bahkan berpendapat bahwa beberapa ide Al-Qur’an juga merupakan hasil pengolahan ideologi agama dan kepercayaan lain. Untuk selanjutnya ada juga teori yang mengatakan bahwa tasawuf juga dipengaruhi oleh unsur Yunani. Adapun sejarah perkembangan ilmu tasawuf dikelompokkan kepada 5 periodesasi:

  1. Masa Pembentukan
  2. Masa Pengembangan
  3. Masa Konsolidasi
  4. Masa Falsafi
  5. Masa Pemurnian

Pada hakikatnya, seorang ahli Tasawuf Islami itu akan tunduk pada agamanya, melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan, iman itu diyakininya dalam hati, menghadap selalu pada Allah memikirkan selalu sifat dan tanda-tanda kekuasaan Allah. Imam Sahal Tusturi seorang ahli tasawuf telah mengemukakan tentang prinsip tasawuf ada enam macam:

  1. Berpedoman kepada kitab Allah (Al-Qur’an).
  2. Mengikuti Sunnah Rasulullah (Hadits).
  3. Makan makanan yang halal.
  4. Tidak menyakiti manusia (termasuk binatang).
  5. Menjauhkan diri dari dosa.
  6. Melaksanakan ketetapan hukum (yaitu segala peraturan agama Islam).

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *